
Patrick Foster mengalami masa kelam dalam dirinya pada tahun 2018. Dia mempunyai hutang dengan judi yang sangat banyak dan tidak bisa keluar. Menggenang ceritanya itu, guru yang berumur 33 tahun mengaku pertama kali ikut taruhan saat dia masih menduduki bangku universitas. Saat itu dia sedang bersenang senang bersama teman-temannya sambil bermain judi bola online.
Namun sejak saya mulai suka berjudi membuat kecanduan saat karirnya sebagai pemain judi bola online berakhir dan mulai mencari uang di kota. Keadaan menjadi buruk saat dia menjadi guru. Saat itu dia meminjam uang kepada wali murid dan berbohong kepada teman kerjanya. Lalu dia memutuskan untuk mengatasi semua masalahnya itu dengan ikut taruhan kembali, dia bertaruh sekitar 1 Milnyar Rupiah untuk tim bola kesayangannya.
Menguap Begitu Saja Sebesar Rp. 700 Juta Beberapa Pekan Kemudian
Dua malam selanjutnya, saya membuat pesta bersama rekan-rekan saya di bar, saya saat itu sedang senang dan bertaruh sebesar Rp. 10 Juta untuk berjudi bola online. Saat itu saya langsung menang Rp. 702 Juta. Saat saya merasakan kemenangan itu langsung mengubah mental saya dalam bertaruh. Setiap kali saya memasang taruhan, saya berfikir pasti akan menang langsung, kalau pun tidak sekarang. Mungkin nanti saya akan menang lagi.
Jika saya bertaruh dan memasang bettingan kecil, jika menang saya tidak akan tertarik lagi dalam bermain judi. Mungkin diri saya mengatakan saya harus memasang besar agar mendapatkan keuntungan yang semakin besar lagi, dan saya mulai memasang sekitar Rp. 40 Juta lagi.
Saya hilang uang itu hanya sepekan, saya akan coba rebut lagi uang itu dengan cara bertaruh kembali dengan harapan masih mempunya dendam dengan judi bola online. Saya berbicara dengan diri sendiri lagi, ketika saya menang dalam berjudi saat nanti, saya akan berhenti bermain judi, pada saat itu saya tidak menang-menang dalam berjudi, dan mengalami kekalahan terus.
Kesalahan Terbesar yang Saya Alami dalam Judi Bola Online
Saat saya pulang kerumah sebetulnya saya ingin sekali cerita kepada orang tua saya tentang yang saya alami saat ini, tapi saya takut mereka semua kecewa terhadap saya. Jadi saya memutuskan untuk tidak jadi bercerita kepada orang tua saya, ini adalah kesalahan terbesar yang saya alami saat itu.
Saya selalu menyalahkan gaya hidup saya di kota London. Saya bilang kepada orang tua saya, jika saya ingin menjadi guru. Mungkin dengan saya berniat jadi guru, saya bisa meninggalkan dan melupakan judi bola online. Ternyata yang saya fikirkan saat ini bisa merubah saya, karena di semua lingkungan saat ini seluruhnya berbeda.
Tidak lama kemudian, saya langsung mendapat pekerjaan mengajar di Kota Oxtord, dengan mata pelajaran sejarah dan latin. Namun pada saat itu saya terjerumus kedalam judi bola online lagi, dengan menharapkan gaji seorang dulu tidak cukup untuk gaya hidup saya dan belum untuk orang tua saya, jadi niatnya saya ingin menggandakan uang saya, saya mulai terjerumus utang, mau itu bank atau pun kartu kredit.
Saat uang saya sudah habis, saya berteman dengan orang-orang kaya. Saya mendekati mereka dan mulai saya berbohong kepada mereka untuk dapat uang dari mereka. Saya bilang saya sedang dikejar petugas pajak lalau mobil saya baru saja mengalami tabrakan dan perlu uang lagi untuk benerin mobil saya, selanjutnya saya mulai pinjam uang banyak dan menghabiskan untuk berjudi lagi dengan berharap uang yang kemarin kalah akan kembali lagi kepada saya.